Bruk! Begitu kira-kira suara yang terdengar oleh warga sekitar Masjid Jami At-Taqwa di Desa Kranggan, Kecamatan Pekuncen, Banyumas, Jawa Tengah yang Ambruk karena guncangan gempa di Kebumen, Jawa Tengah.

Gempa terjadi di 104 km barat daya Kebumen atau 147 km Barat Daya Yogyakarta pada Sabtu (25/1/2014), pukul 12.14 WIB, dengan lokasi di 8,48 LS-109,17 BT. Kedalaman gempa 48 km. Lindu tidak menyebabkan terjadinya tsunami. Sementara Masjid Jami At-Taqwa ambruk pada sekitar pukul 12.15 WIB.

Saksi mata, Palupi Andriani mengatakan, masjid roboh usai jemaah melaksanakan salat Zuhur secara berzamaah. Dia awalnya melihat masjid bergerak-gerak kemudian ambruk. "Usai selesai salat zuhur, masjid kosong. Terus tiba-tiba semua bergerak-gerak dan masjid dengan cepat ambruk," ujar Palupi di Banyumas.

Warga lain yang melihat kejadian, Rizal, mengatakan, peristiwa ambruknya masjid tersebut juga menyebabkan sebuah teras rumah yang berada di sebelahnya rusak karena ikut tertimpa bangunan masjid yang roboh. "Sekitar jam 12 lebih ada gempa sedikit-sedikit makin kencang, tahu-tahu .. Bruk! langsung ambruk keras banget. Untung sudah keluar semua," ujar Rizal.

Kepala Desa Kranggan, Pujiantoro menuturkan, menyebabkan pilar penyangga masjid tidak stabil hingga akhirnya ambruk. Tak ada orang sama sekali di dalam masjid. "Ada gempa, tidak ada aktivitas salat hanya rumah sebelah saja yang terkena, saat gempa langsung rubuh," ujarnya.

Sementara itu, menurut Penasihat Takmir Masjid At Taqwa, Habib Muhammad, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa robohnya serambi masjid. "Alhamdulillah tidak ada korban karena kebetulan tidak ada warga yang sedang shalat," kata Penasihat Takmir Masjid At Taqwa, Habib Muhammad di Banyumas.

Dia mengatakan, kerugian akibat robohnya bangunan serambi masjid yang berlokasi di Desa Kranggan RT 05 RW 01, Kecamatan Pekuncen, tersebut diprakirakan mencapai Rp150 juta. "Masjid tersebut baru berusia sekitar 10 tahun tahun," ujar Habib Muhammad.

Warga lainnya, Rofiq memberikan kesaksian yang sedikit berbeda. Serambi masjid roboh sesaat setelah azan zuhur, sekitar pukul 12.20 WIB. Ketika itu, beberapa warga tengah melaksanakan salat sunah usai azan zuhur sebelum melaksanakan salat berjamaah. "Terjadi setelah azan. Warga yang hendak salat berjamaah langsung lari ke luar," kata Rofiq saat.

Dia menjelaskan, yang tertimpa reruntuhan adalah bagian masjid di belakang, khusus untuk perempuan salat. Akibat robohnya serambi, 50 persen bagian masjid hancur. "Hampir separuh. 50 persen masih difungsikan. Yang kena bagian belakang untuk wanita," jelas Rofiq.

Lindu terjadi di 104 km barat daya Kebumen, dengan lokasi di 8,48 LS-109,17 BT. Kedalaman gempa 48 km. Tidak berpotensi tsunami. Kepada BPBD Jateng Sarwa Pramana menyatakan, hingga saat ini, tak ada korban jiwa akibat gempa. "Sementara Jawa Tengah aman. Nggak ada permasalahan. Tim sudah susuri dekat pantai, aman," ujar Sarwa.

Sumber: news.liputan6.com